Yuk terapkan komunikasi asertif buat kamu yang sering “ga enakan” sama orang lain !

يونا
2 min readMar 23, 2021

--

Photo by Carlos Santiago on Unsplash

Dalam interaksi sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan situasi dimana keinginan kita bertolak belakang dengan keinginan orang lain. Contohnya, saat weekend, kamu mau rebahan 24/7 di rumah aja, eh tiba-tiba sahabat kamu telpon buat ajakin pergi hangouts. — duuh gimana nolaknya ya? disisi lain kita mau istirahat, tapi disisi lain ga enak juga nolak ajakan sahabat.

Situasi seperti ini menyebabkan kita sering bimbang antara mengikuti keinginan hati atau keinginan orang lain. dan jika kita memilih untuk mengikuti keinginan orang lain secara terus-menerus, well-being atau kesejahteraan diri kita sendiri menjadi tidak sehat.

Duuh gue banget ini mah. gue tau ini ga baik tapi gimana ya cara keluar dari perasaan ga enakan tersebut?

Sebagai seseorang yang juga lagi berjuang dalam menghadapi situasi penuh kebimbangan tersebut, tips yang bisa kita gunakan untuk “menolak” ajakan orang lain dengan cara yang baik adalah dengan menerapkan komunikasi asertif.

Apa sih itu komunikasi asertif ??

Komunikasi asertif adalah komunikasi yang kita lakukan kepada orang lain dengan cara mengutarakan perasaan yang kita rasakan saat ini, namun tetap dengan cara yang baik dan tetap menghargai perasaan orang lain.

Pada contoh di atas, sahabat kamu ngajakin pergi hangouts sedangkan kamu ingin rebahan aja di rumah. Nah kamu bisa nih menggunakan komunikasi asertif ke sahabat kamu dengan cara :

“Sorry banget nih gue skip dulu, lagi capek banget selama seminggu ini, jadi gue mau rebahan dulu aja sih di rumah” atau kalimat lainnya yang dapat dipahami oleh orang lain.

E-eh tapi kalau sahabat gue jadi badmood gara-gara gue ga mau temanin dia gimana? eh tapi kalau ini gimana? eh, tapi kalau.. dan banyak pengandaian lainnya yang muncul di benak kita, sesegera mungkin harus kita hilangkan ya gais!

Tenang.. jika kita sudah mengatakan dengan cara yang baik orang lain akan memaklumi kondisi kita, kok.

Yuk sudahi overthinking nya dan mulai belajar untuk menerapkan komunikasi asertif untuk kesehatan mental kita yang lebih baik.

Terima kasih sudah membaca tulisan ini, semoga bermanfaat untuk kita semua.

--

--

يونا

psychology graduate || child educator ||📍 Based in Indonesia